"Bro, gimana sekarang, udah ketemu yang pas? nggak bosen apa, nge-jomblo terus?"
Sebuah pertanyaan yang sangat sering diajukan oleh teman-teman gue untuk gue. Sampai pertanyaan itu menjadi suatu hal yang membosankan bagi gue.
Jadi gini, cerita dulu, ya.
Sampai detik ini, gue udah "menyendiri" (baca: single) selama lebih-kurang satu tahun-an, lah.
Kenapa gue sebut single?
Ya, karena nggak mau disebut jomblo. Klise, sih, alasannya, tapi percaya deh, "jomblo dan single itu beda".
Bedanya di mana? Di hatimu
Oke, gue jelasin. Kalau single; pilihan untuk menyendiri dulu. Tapi, kalau jomblo; itu nasib atau apalah, terserah aja, gue nggak ngerti karena gue bukan jomblo.
Tapi intinya, sih, sama aja. Sama-sama nggak punya pacar.
TAPI TETEP, GUE NGGAK SUKA DISEBUT JOMBLO. JANGAN TANYAKAN KENAPA!
Lanjut cerita, ya.
Belum lama ini gue punya gebetan, tapi udah kandas di tengah jalan sebelum kami sampai pada kata "jadian". Mungkin, kelamaan masa pedekate-nya. Iya, mungkin.
Tapi biarkanlah, dia sudah bahagia bersama yang baru, dan gue.... Ah, sudahlah. #SiapalahGueIni
Oke, lanjut.
Menjomblo itu sebenernya pilihan atau sebuah keterpaksaan?
Kalo liat pertanyaan di atas, sih, gue lebih setuju jika jomblo disebut sebuah keterpaksaan. Iya, dia terpaksa mengalah pada waktu.
Waktu?
Ya, mereka selalu bilang, "Semua akan indah pada waktunya, kok." setelah mereka menerima kenyataan pahit dari gebetan: DITOLAK.
Sejujurnya nih, ya, emang ada yang salah dengan orang yang lagi ingin nge-jomblo?
Kita nggak tahu, kan, dia yang selalu terlihat ceria jika sedang berada bersama teman-temannya, tapi, di rumahnya? di kamarnya? kita nggak tahu. Dia lagi sedih atau merenungi nasibnya.
Mungkin orang itu punya alasan kenapa dia lagi mau sendiri dulu, bukannya nggak laku.
Balik ke persoalan gue.
Terkadang juga temen-temen gue suka bilang, "Sob! cewek banyak kali, masa iya nggak ada yang nempel satupun.", dan terkadang gue cuman senyum sambil berkata, "Iya, cewek emang banyak, tapi yang bikin nyaman? yang bener-bener bisa ngerti-in? yang cocok? semua butuh yang namanya proses, butuh masa-masa pendekatan".
"Milih seseorang buat dijadiin kekasih tuh kaya kita pilih sepatu. Buat apa menarik tapi pas kita pilih, dan digunain cuman bikin sakit kaki doang? mending nggak usah, deh."
Intinya, "Pacaran jangan karena keterpakasaan, carinya penuh kesabaran, karena sesuatu yang dilalkukan dengan penuh kesabaran, akan maksimal hasilnya."
Sekian dulu tulisan gue yang asal-asal-an ini, nggak ada manfaatnya, sih, tapi kalo misalkan lo dapet manfaat dari tulisan ini, ya Alhamdulillah. :))
Tidak ada komentar:
Posting Komentar