Jumat, 21 Februari 2014

Surat Tak Bertuan.

Masih ingatkah engkau, tempat dimana kita saling menyatukan hati yang ingin bersatu ?

Masih adakah kerinduanmu yang tertinggal padaku dan sangat menyiksa batinmu ?

Apa kau ingat, betapa hangatnya peluk dan kecup dariku untukmu ?

Masih terkenangkah semua itu ?

Biar kutebak...

Mungkin saat ini, semua itu masih jelas terkenang olehmu. Tapi, aku bisa menerka-nerka, jika kamu kesal dengan semua itu dan ingin melupakannya.

Bukankah seperti itu ?

Jika kau ingin melupakannya, lupakanlah.

Jika kau kesal dan ingin membunuhku, lakukanlah.

Sesungguhnya kita memang sangat berbeda; Kau ingin melupakan, tapi aku tidak. Kau sangat membenci diriku, namun, bagaimanakah dengan diriku yang tetap mencintaimu sampai saat ini ?

Memang! Memang aku bodoh dan terlalu lemah.

Inilah suratku untukmu. Jika kau bahagia, akupun ikut bahagia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar