Masih ingatkah engkau, tempat dimana kita saling menyatukan hati yang ingin bersatu ?
Masih adakah kerinduanmu yang tertinggal padaku dan sangat menyiksa batinmu ?
Apa kau ingat, betapa hangatnya peluk dan kecup dariku untukmu ?
Masih terkenangkah semua itu ?
Biar kutebak...
Mungkin saat ini, semua itu masih jelas terkenang olehmu. Tapi, aku bisa menerka-nerka, jika kamu kesal dengan semua itu dan ingin melupakannya.
Bukankah seperti itu ?
Jika kau ingin melupakannya, lupakanlah.
Jika kau kesal dan ingin membunuhku, lakukanlah.
Sesungguhnya kita memang sangat berbeda; Kau ingin melupakan, tapi aku tidak. Kau sangat membenci diriku, namun, bagaimanakah dengan diriku yang tetap mencintaimu sampai saat ini ?
Memang! Memang aku bodoh dan terlalu lemah.
Inilah suratku untukmu. Jika kau bahagia, akupun ikut bahagia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar